Sandiwara Langit menceritakan tentang Rizqoon, pemuda yang menjadi tokoh utama dalam novel Sandiwara Langit ini yang masih berusia 18 tahun. Namun keinginannya untuk menikah begitu besar karena ia begitu paham betapa besar peluang seseorang untuk terjerumus ke dalam pergaulan yang salah yang berujung pada zina. Inilah yang membulatkan tekadnya untuk segera menikah. Namun tidak selamanya harapan berbanding lurus dengan kenyataan. Pasalnya, wanita yang ingin dinikahinya juga bukan wanita sembarangan, dan usianya juga tak jauh berbeda dengannya-hanya selisih setahun saja. Lalu apa sebenarnya yang menghalangi keinginan Rizqoon untuk menikahi gadis itu.
Abu Umar Basyier, selaku penulis Sandiwara Langit seolah ingin mengajak pembaca untuk terus beranjak dari satu halaman ke halaman lainnya. Karena kisah yang tersaji dalam buku ini bukanlah kisah biasa, dan yang lebih membuat kita berdecak kagum membacanya adalah penulis yang mengemas kisah nyata ini dalam bahasa yang indah dan mengharukan. Rizqoon pun kian mengukuhkan niatnya untuk menikahi gadis yang lain bernama Halimah itu. Namun, calon mertuanya memberikannya syarat yang baginya cukup berat. Statusnya sebagai pengangguran saat itu membuat calon mertuanya berpikir berulang kali untuk memberikan izin kepadanya. Maka ia diberikan dua syarat, dalam waktu 10 tahun ia harus mampu memberikan kehidupan yang layak untuk Halimah kalau tidak ia harus menceraikan Halimah. Jika ia tidak menyanggupi syarat itu maka ia harus mencari wanita lain untuk dinikahinya.